Jepang merupakan negara dengan industri tersebesar di Asia. Mempelajari Bahasa Jepang sangat penting. Bahkan, di Korea, belajar Bahasa Jepang lebih penting dibanding Bahasa Inggris karena mereka lebih memilih untuk bekerja sama dengan orang Jepang (yang lebih dekat dengan mereka) dibanding dengan orang Amerika atau Eropa. Bagi orang Indonesia, Bahasa Jepang juga menjadi penting karena banyaknya lapangan kerja disana dan banyaknya beasiswa untuk pelajar/mahasiswa. Sebelum mempelajari Bahasa Jepang, simak dulu fakta-faktanya!
- Bahasa Jepang adalah bahasa resmi negara Jepang yang memiliki popoulasi 125 juta orang. Ada pula sekitar 2.5 juta orang Jepang di seluruh dunia yang menggunakan Bahasa Jepang sebagai bahasa sehari-hari mereka.
- Sebelum Aksara Tionghoa masuk ke Jepang pada abad ke-5, Jepang tidak memiliki tulisan yang pasti. Tidak ada bukti mengenai tulisan yang digunakan orang Jepang sebelum ini.
- Bahasa Jepang rupanya sangat mudah untuk dipelajari karena:
1. Tidak memiliki konjugasi,
2. Tidak membedakan gender,
3. Tidak membedakan kalimat jamak dan kalimat tunggal,
4. Mudah untuk diucapkan karena hanya terdiri dari 11 konsonan dan 5 vocal
5. Susunan kalimat bisa dibolak-balik - Nah, yang membuat banyak orang menganggap belajar Bahasa Jepang sulit adalah:
1. Metode penulisan menggunakan tiga huruf yaitu hiragana, katakana, dan kanji.
2. Kebanyakan kata memiliki dua arti (tergantung penulisan) dan kata-kata tersebut memiliki arti yang berbeda.
3. Kata kerja diucapkan di akhir kalimat. Karena itu, kalimat Bahasa Jepang yang belum sempurna akan sulit dimengerti.
4. Partikel mengikuti kata benda (bukan kata kerja) sehingga membuat bahasa ini menjadi sulit dimengerti.
5. Karena tidak ada konjugasi, banyak sekali kalimat ambigu di Bahasa Jepang.
6. Ada tingkatan di bahasa Jepang untuk menunjukkan rasa hormat pada lawan bicara. - Huruf Kanji merupakan sebutan untuk Aksara Tionghoa. Di Jepang, mereka menggunakan sekitar 2000 karakter untuk penulisan dalam Bahasa Jepang. Berbeda dengan penggunaan Aksara Tionghoa di Tiongkok yang menggunakan 6000 karakter (saat ini).
- Huruf Hiragana digunakan untuk menulis 46 suku kata dalam Bahasa Jepang. Huruf kanji digunakan untuk menyampaikan arti, sementara hiragana digunakan untuk menyempurnakan grammar. Misalnya menuliskan kata kerja dalam huruf kanji, tapi menuliskan imbuhan dalam huruf hiragana.
- Huruf Katakana, sama seperti Hiragana, digunakan untuk menuliskan suku kata namun apabila terdapat bahasa asing di dalam kata tersebut. Misalnya: コーヒー [kōhii], berarti kopi. Atau カラオケ [karaoke] dari kata Kara (kosong) dan oke yang berasal dari kata ōkesutora/ orkestra.
- Bahasa Jepang lebih mudah dipelajari oleh orang Korea dan Mongolia karena mereka berada dalam satu rumpun. Walaupun Bahasa Jepang menggunakan Aksara Tionghoa sebagai salah satu metode penulisan mereka, namun Bahasa Jepang tidak memiliki kaitan apapun dengan Bahasa Mandarin.
- Untuk mempelajari Bahasa Jepang, kita tidak bisa hanya belajar melalui romanisasi huruf hiragana/katakana/kanji (romaji) karena banyak sekali sinonim dalam Bahasa Jepang yang hanya bisa dimengerti apabila kita membaca huruf yang menyusun kata tersebut.
- Bahasa Jepang memiliki banyak dialek. Dialek Osaka adalah dialek yang paling dikenal.
- Mempelajari Bahasa Jepang dapat membantu kita untuk membaca Aksara Tionghoa dan akan mempermudah kita untuk belajar Bahasa Mandarin.
- Orang Jepang merupakan orang yang tertutup dan sungkan untuk berbicara, karena itu berbicara dengan Bahasa Jepang/orang Jepang seringkali ambigu dan malah menimbulkan kesalahpahaman.
- Orang Jepang jarang sekali mengungkapkan perasaan mereka. Karena itu, jarang sekali kita lihat ada tokoh yang mengatakan ‘aku cinta kamu’ dalam drama Jepang.